{:id}Jakarta [UNAS] – “Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia” (Sumpah Pemuda).
Hal di atas merupakan isi dari Sumpah Pemuda yang biasanya dibacakan pada dan dikenang sebagai hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Tidak hanya sebagai memperingati hari Sumpah Pemuda, hari ini Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia pun memperingatinya sebagai Bulan Bahasa yang bertemakan Keduri Bahasa di ruang seminar selasar lantai 3, Rabu (28/10)
“Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan wadah kepada mahasiswa untuk mengadakan apresiasi bahasa dan sastra, khususnya bahasa Indonesia. Selain itu, harapannya dengan memberikan wadah ini, mahasiswa mendapatkan kopetensi yang seharusnya dalam bidang Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebab dalam bidang Sastra Indonesia, diujinya seorang sastrawan senior pun bukan hanya diuji oleh penguji tetapi langsung diuji oleh masyarakat langsung”, tutur Ketua Program Studi Sastra Indonesia Universitas Nasional, Drs. Somadi Sosrohadi, M.Pd.
Rangkaian acara yang dilakukan di ruang seminar selasar lantai 3 ini meliputi kenduri sastra oleh Sastrawan yang merupakan alumnus serta pernah mengajar di Universitas Nasional, Dra. Naning Pranoto, MA; musikalisasi puisi; kritik sastra oleh Dosen Fakultas Sastra Universitas Nasional, Dr. Wahyu Wibowo, MM; lomba puisi; menyanyikan lagu daerah; unjuk karya angkatan 2013 serta 2014 dan pada hari kedua mengadakan pelatihan leksikografi (tentatif) oleh para Dosen Fakultas Sastra Universitas Nasional; Dra. Dad Murniah, M.Hum; Dra. Tri Iryani Hastiti; dan Dr. Kasno Atmo Sukarto, M.Pd
Pada Sambutannya, Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra, Drs. Evert Haryanto Hilman, M.Hum. mengatakan, “untuk memahami sastra indonesia bagi orang yang dapat berbahasa indonesia dapat diuntungkan karena tidak harus belajar bahasa tetapi dapat membaca dan mengkajinya dari artikel-artikel sastra khususnya Sastra Indonesia”.{:}{:en}Jakarta [UNAS] – “We are sons and daughters of Indonesia claimed that the water landed, the homeland of Indonesia. We are sons and daughters of Indonesia claimed one nation, the nation of Indonesia. We are sons and daughters of Indonesia claiming to speak one language, Indonesian “(Youth Pledge).
The above is the content of the Youth Pledge usually recited at and remembered as the Youth Pledge Day October 28th. Not only as a day to commemorate the Youth Pledge, today Indonesia Literature Student Association was commemorated as Language Month with the theme Keduri Languages in the seminar room on the 3rd floor lobby, Wednesday (28/10)
“The purpose of this activity is to give the students a container to hold the appreciation of language and literature, especially the Indonesian language. in addition, it is expected to provide these containers, students gain competencies that should be in the field of Indonesian language and literature. For in the field of Literature Indonesia, tested it a poet senior was not only tested by testers but directly tested by the people directly “, said Chairman of Indonesian Literature Study Program of the National University, Drs. Somadi Sosrohadi, M.Pd.
The event was conducted in the seminar room on the 3rd floor lobby includes a feast of literature by writers who is an alumnus and has taught at the National University, Dra. Naning Pranoto, MA; musical poetry; literary criticism by the Faculty of Letters of the National University, Dr. Wahyu Wibowo, MM; poetry contest; sing folk songs; performance of the work force in 2013 and 2014 and on the second day of training lexicography (tentative) by the Faculty of Letters of the National University; Dra. Dad Murniah, Hum; Dra. Tri Iryani Hastiti; and Dr. Kasno Atmo Sukarto, M.Pd
In his speech, Dean of the Faculty of Languages and Literature, Drs. Evert Haryanto Hilman, M. Hum. says, “to understand the Indonesian literature for people who can speak Indonesia can benefit because they do not have to learn the language but can read and study it from the articles literature, especially of Indonesian Literature”.{:}